Penggunaan Pegas pada Kendaraan Bermotor dari Masa Ke Masa
1. Pegas
Pegas merupakan suatu benda yang memiliki bentuk spiral yang terbuat dari bahan logam dan bersifat elastis sehingga dapat mempertahankan bentuknya dan akan kembali ke bentuk semula setelah diberi gaya. Jadi, pengertian gaya pegas dalam fisika yaitu gaya atau kekuatan lenting dalam suatu pegas yg dapat kembali ke posisi atau bentuk semula (elastis).
Pada tahun 1678, Robert Hooke menyatakan sebuah teori gaya pegas yang berbunyi “Jika pada sebuah Pegas itu bekerja sebuah Gaya Luar, maka Pegas tersebut akan bertambah panjang sebanding dengan besarnya gaya yg telah diberikan”. Pernyataan ini dikenal dengan Hukum Hooke.
Biasa kita menemukan pegas di dalam suspensi dan suspensi-suspensi tersebut memiliki berbagai macam jenis . Contohnya adalah sebagai berikut:
1) Suspensi Springer
Suspensi jenis ini umumnya dipakai untuk motor beraliran retro dan lawas. Pasalnya suspensi jenis ini memang banyak ditemui pada motor di era 1950-1960 an. Kebanyakan pengguna suspensi model springer ini di gunakan pada motor beraliran Chopper atau Bobber. Selain mendapatkan kesan “Oldskool” suspensi dengan model per yang terpisah ini juga membuat tampilan semakin gahar. Biasanya suspensi springer bentuknya lebih panjang dari ssuspensi biasa, atau sering dibilang centang oleh kareana itu sudutnya (rake) pun lebih miring.

2) Suspensi
Teleskopik
Walau terbilang umum, namun suspensi jenis ini juga
mendapat penilaian bagus dan suspensi yang enak untuk digunakan di motor
berjenis apa saja. Selain itu, ukuran yang berbeda-beda juga membuat suspensi
ini banyak di cari builder. Modelnya banyak digunakan builder pada bagian
“Catridge” atau tabungnya untuk dicat sewarna body, krom atau bahkan diukir
layaknya ukiran kayu asal Jepara, biasanya, ukirannya berupa corak batik yang
digambar dengan ukiran 3 dimensi.
3) Suspensi
Upside-Down
Untuk suspensi ini, biasanya banyak ditemui pada motor
beraliran sport. Sekalipun melekat pada motor jangkung (adventure) suspensi ini
lebih nyaman digunakan pada medan jalan yang halus dan rata seperti jalan
aspal. Hal ini dikarenakan bagian atas sok (as) menggunakan pipa (catridge)
dengan diameter lebih besar. Suspensi jenis ini lebih cocok digunakan pada
motor berfairing atau beraliran naked bike yang lebih mengaspal di jalan raya
perkotaan.
4) Suspensi
Custom Aftermarket
Hukum Hooke adalah hukum ilmiah yang
mengatur tentang elastisitas bahan. Ini
menyatakan bahwa ketika gaya diterapkan pada material, perpindahan material itu
akan berbanding lurus dengan gaya yang diterapkan.
Persamaan Hukum Hooke ditulis sebagai:
F =
-kx
Di mana F adalah gaya yang diterapkan di
Newton (N).
Di mana k adalah laju perpindahan
material, atau konstanta pegas, dalam Newton per meter (N / m). Di mana x
adalah perpindahan material dalam meter (m).
Lalu ia melakukan langkah berikut :
1. Bagian atas pegas dipasang pada penjepit dan digantung sejajat dengan meteran
2. Massa diletakan pada bagian bawah pegas yang mengakibatkan pegas bergeser
3. Perpidahan pegas diukur dengan aturan meteran dan dicatat.
1. Data dan Analisis
Setelah melakukan percobaan di atas, ia menamai pegas 1 dengan y1, pegas 2 dengan y2, pegas 3 dengan z. Dengan hasil seperti ini:
2. Menggunakan Openoffice
Dengan a= 1.558333333 (Openoffice)
Dengan b= 1.375 (Openoffice)
3. Diagram
4. Kesimpulan
Dari percobaan tersebut, Ia dapat menyimpulkan bahwa:
Jika suatu benda diberikan suatu gaya yang cukup untuk merubah bentuk benda tersebut maka kondisi benda tersebut dapat menjadi elastis, plastis, ataupun hancur. Hancur merupakan kondisi kegagalan benda karena sudah melewati titik patahnya (breaking point). Plastis merupakan kondisi benda yang tidak dapat kembali lagi menjadi kondisi awalnya jika gaya yang diberikan dihilangkan. Contoh benda yang bersifat plastis dapat kamu lihat pada plastisin, tanah liat, dan bahkan permen karet.
Elastis atau Elastisitas (Fisika) adalah kemampuan sebuah benda untuk kembali ke kondisi awalnya ketika gaya yang diberikan pada benda tersebut dihilangkan. Contoh benda elastis adalah pegas. Selain bersifat elastis, pegas juga dapat berubah menjadi bersifat plastis jika ditarik dengan gaya yang besar melewati batas elastisnya. Jika pegas sudah menjadi plastis kamu pasti tahu bahwa pegas tersebut sudah rusak.
5. Rumus
F = k . Δx
Keterangan:
F : Gaya Berat/Gaya Pegas/ Gaya yg Bekerja pada Pegas
k : Konstanta Pegas
Δx: Pertambahan Panjang
3. Sepeda Motor
Sepeda Motor Pertama di Dunia
Komentar
Posting Komentar